
Lingkup Kerja Jasa
Grounding System mencakup serangkaian kegiatan yang dirancang untuk merancang,
memasang, memelihara, dan mengoptimalkan sistem grounding pada berbagai jenis
instalasi. Grounding system sangat penting untuk melindungi perangkat
elektronik, infrastruktur, dan manusia dari potensi bahaya arus listrik,
seperti petir atau gangguan sistem.
Berikut adalah lingkup
kerja utama dalam jasa grounding system:
1. Perencanaan dan Desain
Grounding System
- Analisis Lokasi:
- Mengidentifikasi kondisi tanah (jenis tanah,
kelembapan, resistansi tanah).
- Mengevaluasi risiko gangguan listrik atau
sambaran petir di area kerja.
- Desain Sistem:
- Menentukan jumlah, ukuran, dan jenis batang
grounding (ground rod).
- Merancang jalur konduktor, penempatan
grounding grid, atau penggunaan bahan tambahan seperti bentonite atau
kimia pengurang resistansi.
2. Pemasangan Grounding
System
- Penggalian dan Persiapan Lokasi:
- Melakukan penggalian di lokasi pemasangan
grounding.
- Memastikan lokasi bebas dari pipa bawah
tanah atau kabel lainnya.
- Instalasi Grounding Rod:
- Memasang batang grounding berbahan tembaga,
baja galvanis, atau baja tembaga sesuai spesifikasi.
- Ground rod ditanam pada kedalaman tertentu
(biasanya 3–6 meter) untuk memastikan resistansi rendah.
- Pemasangan Konduktor Grounding:
- Menghubungkan grounding rod dengan kabel
konduktor yang terbuat dari tembaga atau aluminium.
- Konduktor diisolasi untuk menghindari
kerusakan mekanis atau lingkungan.
- Aplikasi Ground Enhancement Material (GEM):
- Menambahkan bahan seperti bentonite atau
campuran khusus untuk menurunkan resistansi tanah, terutama di tanah
berbatu atau kering.
3. Pengujian dan
Pengukuran
- Pengukuran Resistansi Tanah:
- Menggunakan alat earth tester untuk
memastikan resistansi grounding sesuai standar (biasanya di bawah 5 ohm).
- Pengujian Kinerja Sistem Grounding:
- Memastikan sistem mampu mengalirkan arus
dengan baik dan melindungi peralatan dari gangguan tegangan.
- Dokumentasi Hasil:
- Memberikan laporan hasil pengujian sebagai
bukti sistem berfungsi dengan baik.
4. Pemeliharaan dan
Perbaikan Grounding System
- Pemeliharaan Berkala:
- Mengecek kondisi grounding rod, koneksi
kabel, dan resistansi tanah secara rutin (biasanya setiap 6 bulan atau
setahun sekali).
- Perbaikan atau Penyesuaian:
- Mengganti grounding rod atau kabel konduktor
yang korosi atau rusak.
- Menambahkan batang grounding atau material
pengurang resistansi jika resistansi meningkat.
5. Konsultasi dan
Pelatihan
- Memberikan saran tentang peningkatan sistem
grounding untuk proyek baru atau perbaikan di lokasi yang sudah ada.
- Melatih staf atau klien tentang cara
memelihara dan mengoperasikan sistem grounding dengan aman.
Lingkup Aplikasi
Grounding System
Jasa grounding system
dapat diaplikasikan untuk:
- Bangunan Residensial: Rumah, apartemen.
- Bangunan Komersial: Ruko, gedung perkantoran,
pusat perbelanjaan.
- Bangunan Industri: Pabrik, gudang, kilang
minyak.
- Infrastruktur Telekomunikasi: Tower BTS,
radio, dan antena.
- Instalasi Energi: PLTS (Pembangkit Listrik
Tenaga Surya), PLTA, gardu listrik.
- Fasilitas Publik: Bandara, stadion, rumah
sakit, sekolah.
Keuntungan Memakai Jasa
Grounding System
- Menjamin keamanan perangkat elektronik dari
gangguan tegangan atau petir.
- Menghindari potensi bahaya kebakaran atau
kerusakan akibat arus listrik bocor.
- Memastikan kepatuhan terhadap standar
keselamatan (SNI, IEEE, dan lain-lain).
Dengan lingkup kerja ini,
jasa grounding system dapat memberikan perlindungan optimal untuk berbagai
instalasi listrik dan perlengkapan elektronik di lingkungan kerja atau tempat
tinggal.
Welcome to Upgrade

Pekerjaan upgrade
grounding sistem dari model lama ke model baru biasanya melibatkan beberapa
langkah teknis dan penyesuaian berdasarkan spesifikasi model baru yang
diadopsi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pekerjaan tersebut, beserta
penjelasan dan ilustrasi:
Langkah-langkah
Pekerjaan Upgrade Grounding Sistem
- Evaluasi Sistem Grounding Lama
- Lakukan inspeksi visual dan teknis pada
sistem grounding lama.
- Catat kondisi kabel grounding, elektrode
tanah, dan koneksi.
- Periksa apakah grounding lama masih memenuhi
standar keselamatan dan efisiensi.
- Perencanaan Desain Baru
- Tentukan spesifikasi grounding model baru
(misalnya, penggunaan material dengan resistivitas lebih rendah seperti
tembaga).
- Hitung kebutuhan komponen baru seperti
elektrode grounding tambahan, kabel, atau busbar.
- Pencabutan atau Modifikasi Komponen Lama
- Lepaskan kabel grounding lama yang sudah
usang.
- Ganti elektrode grounding jika kualitas atau
resistansi tanahnya tidak sesuai.
- Perbaiki atau ubah jalur koneksi grounding
jika diperlukan.
- Pemasangan Komponen Baru
- Pasang elektrode tanah tambahan atau baru
sesuai desain baru.
- Gunakan kabel grounding dengan diameter atau
bahan yang lebih baik (contoh: kabel BC atau tembaga berlapis galvanis).
- Pastikan koneksi antar komponen dilakukan
dengan metode crimping atau pengelasan.
- Pengujian Sistem
- Uji resistansi grounding menggunakan earth
tester atau megger.
- Pastikan nilai resistansi memenuhi standar
(misalnya, di bawah 5 Ohm untuk sistem grounding umum).
- Finishing dan Dokumentasi
- Lindungi komponen grounding baru dengan
lapisan anti-korosi.
- Dokumentasikan spesifikasi baru dan hasil
pengujian untuk referensi masa depan.
Ilustrasi: Sebelum dan
Sesudah Upgrade
- Model Lama:
- Grounding menggunakan kabel kecil (misalnya,
6 mm²).
- Menggunakan satu batang elektrode tanah
tanpa perlindungan.
- Nilai resistansi mencapai 15 Ohm, yang tidak
aman untuk instalasi modern.
Gambar:
- Kabel kecil yang terlihat korosi.
- Satu batang elektrode tanpa perlindungan di
area yang sering terkena hujan.
- Model Baru:
- Grounding menggunakan kabel tembaga 16 mm²
atau lebih besar.
- Menggunakan beberapa batang elektrode tanah
tersambung seri atau paralel.
- Dilengkapi dengan sistem proteksi seperti
grounding box dan lapisan anti-korosi.
- Nilai resistansi di bawah 5 Ohm, memenuhi
standar modern.
Gambar:
- Kabel grounding besar dengan konektor
tertutup rapi.
- Beberapa elektrode tanah diatur simetris di
sekitar area.