HEAD TERMINAL  & SPLITZEN 

Perbedaan Splitzen dan Head Terminal pada Penangkal Petir:

  1. Desain:
    • Splitzen: Memiliki bentuk sederhana dan runcing, biasanya berupa satu puncak atau cabang minimal. Bentuknya dirancang untuk efisiensi penangkapan sambaran petir tanpa fitur tambahan.
    • Head Terminal: Lebih kompleks, sering kali memiliki desain bercabang atau berlapis, seperti model trisula atau spherical (bulat). Dirancang untuk meningkatkan area perlindungan.
  2. Fungsi Utama:
    • Splitzen: Digunakan untuk menangkap sambaran petir secara langsung dengan fokus pada efisiensi sederhana. Biasanya untuk bangunan kecil hingga menengah.
    • Head Terminal: Dirancang untuk area perlindungan lebih luas, seperti gedung besar atau kawasan industri, dengan teknologi tambahan untuk meningkatkan efektivitas.
  3. Material:
    • Splitzen: Umumnya terbuat dari tembaga murni atau stainless steel, menonjolkan konduktivitas tinggi tanpa banyak fitur tambahan.
    • Head Terminal: Terbuat dari bahan campuran logam (seperti tembaga atau perak) dan kadang dilapisi untuk meningkatkan estetika atau fungsi.
  4. Teknologi:
    • Splitzen: Tidak menggunakan teknologi canggih. Fungsinya murni berdasarkan prinsip fisik dari daya tarik listrik.
    • Head Terminal: Beberapa model dilengkapi teknologi aktif (ESE – Early Streamer Emission) untuk meningkatkan probabilitas sambaran petir.
  5. Penggunaan:
    • Splitzen: Cocok untuk instalasi sederhana dengan biaya ekonomis.
    • Head Terminal: Digunakan untuk kebutuhan perlindungan skala besar atau lokasi dengan risiko tinggi terhadap sambaran petir.

 

Head Terminal Konvensional

splitzen_tembaga_murni
Splitzen tembaga

Splitzen tembaga murni adalah kepala penangkal petir berbentuk runcing, dibuat dari tembaga tanpa campuran logam lain. Tembaga dipilih karena memiliki konduktivitas listrik yang sangat tinggi, memungkinkan aliran energi petir disalurkan dengan efisien ke sistem grounding. Fungsi utamanya adalah menangkap sambaran petir dan melindungi bangunan dari kerusakan akibat lonjakan energi listrik. Splitzen ini tersedia dalam berbagai ukuran, seperti diameter 3/4 inci dengan panjang 30 cm atau 50 cm, menyesuaikan kebutuhan instalasi. Desain runcingnya meningkatkan kemungkinan menangkap petir, menjadikannya komponen vital dalam sistem proteksi petir.

Jual_splitzen_babet
Splitzen babet

Splitzen babet adalah terminal kepala penangkal petir berbentuk ramping dan sederhana. Splitzen berbentuk runcing tunggal atau bercabang, dirancang untuk menangkap petir secara efisien. Nama ini berasal dari bahasa Jerman yang berarti "ujung" atau "puncak." Babet mengacu pada bahan logam campuran, seperti paduan tembaga atau stainless steel, yang memiliki konduktivitas tinggi, ringan, dan tahan korosi, sehingga cocok untuk cuaca ekstrem. Biasanya digunakan pada bangunan kecil hingga menengah, splitzen babet ekonomis, praktis, dan efisien, dengan desain runcing untuk meningkatkan efektivitas dalam menangkap petir.

jual_tombak_petir_trisula
Tombak Trisula

Trisula, tombak petir, dinamai dari bentuknya yang menyerupai senjata tradisional bercabang tiga, sering diasosiasikan dengan kekuatan dan perlindungan dalam mitologi, seperti senjata Dewa Siwa. Dalam penangkal petir, trisula merujuk pada kepala penangkal dengan tiga cabang untuk meningkatkan efisiensi menangkap petir. Bahannya bukan tembaga murni, melainkan tembaga berlapis atau stainless steel untuk daya tahan dan konduktivitas. Kadang dilapisi perak. Tembaga murni tidak dipakai karena terlalu lunak dan kurang tahan terhadap tekanan fisik, seperti angin kencang, sehingga rentan rusak.

Head Terminal: Pengertian, Fungsi, Harga, dan Merek di Indonesia

Head terminal adalah komponen utama dalam sistem penangkal petir yang berfungsi sebagai ujung penerima sambaran petir. Alat ini dirancang untuk menangkap muatan listrik dari sambaran petir dan menyalurkannya melalui kabel konduktor ke sistem grounding, sehingga mencegah kerusakan pada bangunan, peralatan, atau manusia di sekitarnya.

1. Fungsi Head Terminal

  • Menangkap Sambaran Petir:
    • Head terminal dirancang untuk menarik sambaran petir melalui ujung runcingnya.
  • Melindungi Struktur:
    • Menjaga struktur bangunan dari kerusakan fisik akibat sambaran langsung.
  • Memastikan Penyaluran Energi:
    • Menyalurkan energi petir dengan aman ke tanah melalui kabel konduktor dan grounding system.

2. Harga Head Terminal di Pasaran

Harga head terminal bervariasi berdasarkan jenis, material, dan merek. Berikut adalah kisaran harganya:

  • Head Terminal Konvensional: Rp 300.000 - Rp 1.000.000
  • Head Terminal Elektrostatis (ESE): Rp 2.500.000 - Rp 15.000.000

    3. Merek Head Terminal di Pasar Indonesia

    Berikut adalah beberapa merek yang banyak digunakan, beserta kelebihan, kekurangan, dan rata-rata resistansi tanah yang dapat dicapai: 

Merek Jenis Harga (Rp) Kelebihan Kekurangan Rata-rata Resistansi (Ohm)
Akre Konvensional 300.000 - 800.000 - Harga terjangkau
- Material tahan korosi
- Radius perlindungan terbatas 4-8
Schirtec Elektrostatis 8.000.000 - 15.000.000 - Teknologi ESE
- Radius perlindungan luas hingga 120 meter
- Standar internasional
- Harga mahal 2-5
Prevectron Elektrostatis 12.000.000 - 20.000.000 - Teruji di banyak proyek besar
- Sistem otomatis aktif saat ada muatan petir
- Perawatan teknis yang lebih rumit 2-5
Starmate Elektrostatis 5.000.000 - 10.000.000 - Biaya lebih terjangkau dibandingkan merek premium
- Radius perlindungan hingga 80 meter
- Umur material lebih pendek dibanding merek premium 3-6
Local Custom Konvensional 500.000 - 1.500.000 - Mudah diakses dan banyak tersedia
- Bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik
- Tidak selalu memenuhi standar internasional 5-10


4. Kelebihan dan Kekurangan Head Terminal

A. Head Terminal Konvensional

  • Kelebihan:
    • Harga lebih murah.
    • Cocok untuk bangunan kecil atau perumahan.
  • Kekurangan:
    • Radius perlindungan lebih kecil (sekitar 10-20 meter).
    • Efisiensi bergantung pada ketinggian pemasangan.

B. Head Terminal Elektrostatis (ESE)

  • Kelebihan:
    • Radius perlindungan yang luas (hingga 120 meter).
    • Dilengkapi teknologi early streamer emission untuk memancing petir lebih cepat.
  • Kekurangan:
    • Harga relatif mahal.
    • Membutuhkan instalasi dan perawatan yang lebih kompleks.

5. Rata-rata Resistansi Tanah

Rata-rata resistansi tanah (grounding) yang diperoleh setelah pemasangan head terminal:

  • Konvensional          : 5-10 Ohm.
  • Elektrostatis (ESE): 2-5 Ohm.

Catatan: Nilai resistansi tanah sangat bergantung pada jenis tanah dan kualitas grounding system. Jika resistansi terlalu tinggi, diperlukan material tambahan seperti bentonite atau grounding enhancer untuk menurunkannya.

Kesimpulan

Pemilihan head terminal bergantung pada kebutuhan perlindungan, anggaran, dan kondisi lokasi pemasangan. Untuk proyek besar atau bangunan komersial, head terminal elektrostatis (ESE) seperti Schirtec atau Prevectron lebih disarankan karena radius perlindungannya yang luas dan teknologinya yang canggih. Sementara itu, untuk bangunan residensial, head terminal konvensional dengan harga lebih terjangkau bisa menjadi pilihan. 

error: Content is protected !!
Scroll to Top